Adu Kekuatan China Vs Taiwan, Bagaimana Perbandingan Militer Kedua Negara?


Republic of China (ROC) Ministry of National Defense via AP.
Dalam foto ini yang diambil 10 Februari 2020 dan dirilis oleh Republik Pertahanan Cina (ROC). Kementerian Pertahanan Nasional Angkatan Udara Taiwan F-16 dibagian dari latar depan tampak tengah terbang di atas sayap Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) H -6 pembom di saat melewati dekat Taiwan.

TAIPEI – Apabila dibandingkan kekuatan militernya, China jelas bukan tandingannya Taiwan.

“Negeri Panda” memiliki jumlah tentara terbanyak di dunia dan budget militernya hanyalah bisa ditandingi Amerika Serikat ( AS).

Sementara Taiwan dengan hanya populasi penduduk 23 juta jiwa, perekonomian bahkan kekuatan militernya saja sangat kecil bila dibandingkan dengan China dan Taiwan pun tetap terus berada di bawah ancaman invasi.

Baru-baru ini ketegangan mereka meningkat lagi dengan AS yang mengirim delegasinya ke Taipei dan menjadi kunjungan tingkat yang tertinggi sejak Washington mengalihkan sebuah pengakuan diplomatik ke China pada 1979.

Lalu andaikata terjadi Taiwan dan China terlibat dalam perang, bagaimana perbandingan dari kekuatan kedua negara itu?

Berikut ini adalah prediksinya yang disarikan dari AFP Senin (10/8/2020).

1. Mengapa Mereka Saling Bermusuhan?

Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 ketika itu nasionalis Chiang Kai-shek melarikan diri ke kepulauan itu untuk membentuk regim pemerintahan otoriter yang terpisah, setelah dia kalah dalam perang saudara di China daratan melawan komunis Mao Zedong.

Kedua pihak telah mengklaim diri mewakili China dan selama 30 tahun pertama, konflik tetap saja memanas. China pun kerap kali menembaki pulau-pulau Taiwan yang berdekatan dengan daratan mereka.

Kemudian dalam sebuah insiden serangan terbesar pada 1958, Tentara Pembebasan Rakyat China pun telah menembakkan 470.000 peluru selama 44 hari, menewaskan 618 prajurit dan banyak warga sipil.

Hingga pada akhir tahun 1970-an China pun masih membombardir pulau-pulau itu, meskipun telah dihujani dengan selebaran untuk  propaganda.

Kemudian peredaan ketegangan (detente) terjadi, disusul dengan kesepakatan secara diam-diam pada awal tahun 1990-an dimana kedua pihak bersepakat menjadi “satu China” tapi memiliki aspek versinya masing-masing.

2. Dimana Kelemahan Taiwan?

Sejak itulah identitas dari Taiwan berubah dengan menjadi negara merdeka secara de facto yang terpisahkan dari daratan China.

Dalam jumlah dana dan personel militer, jelas Taiwan sangat kerdil di hadapan China yang raksasa.

Taiwan memiliki sekitar 215.000 pasukan tentara dan mempunyai anggaran pertahanan sebesar 12 miliar dollar AS (Rp 176,8 triliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).

Bandingkan saja dengan China yang memiliki sekitar 2 juta lebih personel dan didukung anggaran militer 178 miliar dollar AS (Rp 2,62 kuadriliun, kurs Rp 14.700/dollar AS)

China juga memiliki unit senjata nuklir dengan persenjataan yang mutakhir dan terus berkembang termasuk jet tempur canggih, dua kapal induk dan banyak lagi yang sedang diproses mereka.

Jumlah dari rudal mereka juga kini semakin banyak, beberapa diantaranya malahan hipersonik yang ditempatkan di seberang Selat Taiwan dan lebih dari 60 kapal selam termasuk pula kapal  bertenaga nuklir.

Sementara itu ada sekitar 300 jet tempur Taiwan semuanya sudah beroperasi sejak 1990-an.

Angkatan lautnya di atas kertas juga akan kalah telak dari China. Sebanyak dua dari empat kapal selam Taiwan sudah sangat tua, dibuat pada 1940-an.

3. Lalu Dimana Kekuatan Taiwan?

AFP pun memberitakan, bahwa kekuatan militer bukan jaminan menjadikan kemenangan perang, seperti halnya pemberontak yang berhasil membungkam pasukan NATO pimpinan AS di wilayah Afghanistan selama 20 tahun.

Jika berperang melawan China, Taiwan tak perlu berusaha keras mengimbanginya secara dana.

Dengan banyaknya negara Barat yang semakin enggan di dalam menjual barang-barang militer secara besar-besaran ke Taiwan agar tidak memicu kemarahan dari pihak Beijing, mereka ini bisa mengembangkan sendiri industri senjata dalam negerinya yang dinamis dan inovatif.

Rudal bisa dibuat dengan harga yang relatif murah, dibandingkan China karena invasinya itu akan memakan biaya sangat tinggi.

4. Apa Kata China?

Beijing terus mengklaim wilayah Taiwan dan berjanji di suatu saat nanti akan merebutnya kembali, dengan paksa jika diperlukan.

Dibawah komando dari Presiden Xi Jinping, hasrat itu menjadi kian menggebu, terutama sejak Tsai Ing-wen terpilih menjadi Presiden Taiwan pada 2016 yang menolak keras sistem “Satu China” dan memandang bahwa Taiwan itu adalah sebagai negara berdaulat secara de facto.

Tahun lalu Xi telah berpidato dengan nada tinggi yang sangat agresif, memperingatkan bahwa reunifikasi Taiwan dengan China daratan “tidak bisa dihindari”.

Latihan militer digencarkan lagi. Jet tempur China kerap terbang ke zona pertahanan Taiwan.

Para nasionalis bergaris keras menyebutkan Xi tertekan, karena Partai Komunis China tertampar atas kemerdekaan dari Taiwan.

Meskipun kampanyenya penuh dengan tekanan, Tsai Ing-wen menang pemilu lagi dengan telak pada awal tahun ini, untuk dapat mengemban periode kedua masa jabatannya.

5. Apa Peran dan Dimana AS?

Taiwan kini telah terikat dengan Kongres untuk mempersenjatai Taiwan guna mempertahankan diri.

“Negeri Paman Sam” memang mengakui Beijing sebagai pusat pemerintahan dari China, tetapi tidak secara pasti pula mengakui statusnya Taiwan, dengan hanya  mengatakan setiap perubahanya itu harus dicapai dengan damai.

Sejak pada pertengahan 1990-an untuk dapat mendekati China, AS telah sangat berhati-hati menjual persenjataan besarnya ke Taiwan yang membuat Taipei frustrasi.

Namun kondisi itu berubah amat drastis ketika AS dipimpin oleh Presiden Donald Trump.

Dia telah menyetujui sejumlah kesepakatan yang teramat besar, termasuk 66 pesawat tempur F-16 generasi berikutnya dan upgrade rudal Patriot di pulau itu.

Taiwan juga menjadi salah satu isu yang telah bisa menghasilkan dukungan dari bipartisan di era Trump dengan dua UU baru-baru  untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara.(ferd)

| Karsud

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.